Cara Mengenali Website Penipuan yang Mengatasnamakan Perusahaan Besar

Sekarang ini banyak banget SMS penipuan, yang di dalamnya mencantumkan alamat web. Banyak orang yang tertipu oleh alamat web tersebut, sebab seolah-olah asli milik perusahaan tertentu.
Sebagai contoh, ini adalah salah satu website penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel:
http://telkomselpoin.net84.net/index.html
website penipuan
Klik pada gambar untuk melihat ukuran sebenarnya
Coba lihat tampilannya. Sangat bagus! Keren! Orang yang tak mengerti bisa saja tertipu, mengira bahwa ini benar-benar website milik Telkomsel.
Padahal bukan!
Karena itulah, lewat tulisan ini saya hendak berbagi info sedikit nih, mengenai cara gampang mengenali website penipuan yang mengatasnamakan perusahaan besar (misalnya mengatasnamakan Telkomsel, XL, Indosat, dan sebagainya). Mohon maaf, artikel ini tidak sedang membicarakan website penipuan toko online dari Batam dan sebagainya. Sebab ini hal yang berbeda :-D
Bagaimana cara mengenali website penipuan yang mengatasnamakan perusahaan besar? Caranya adalah dengan mempelajari alamat website mereka.
Seperti kita ketahui, website perusahaan besar umumnya pakai nama domain sendiri. Misalnya Telkomsel.com, xl.co.id, dan sebagainya. Tak mungkin rasanya jika perusahaan sebesar Indosat memiliki alamat website resmi seperti indosat.blogspot.com. Hehehehe… :-D
Karena itulah, yang harus kita selidiki adalah nama domain tersebut.
Begini:
Nama domain yang kita kenal selama ini, terbagi atas tiga unsur. Untuk lebih jelasnya, ini contohnya:
www.dapurbuku.com
kita sebut saja:
- “com” adalah domain tingkat I
- “dapurbuku” adalah domain tingkat II
- “www” adalah domain tingkat III
Berikut penjelasannya:

Domain Tingkat I

Untuk domain tingkat I seperti com, tidak terlalu penting untuk dibahas di sini. Karena tidak relevan dengan tema tulisan ini.
Yang jelas, variasi domain tingkat I ini sangat sedikit. Selain com, ada net, org, co.id, net.id, web.id dan masih ada beberapa lagi.
Domain tingkat I ini dikelola oleh lembaga resmi di masing-masing negara, jadi tidak sembarang lembaga bisa mengelolanya.

Domain Tingkat II

Untuk domain tingkat II (seperti detik, google, facebook, kompas, dapurbuku, dan sebagainya), ini adalah domain yang menunjukkan KEPEMILIKAN. Jadi dengan kata lain, domain tingkat II ini bisa kita sebut sebagai MEREK.
Jadi misalnya:
  • Detik.com, pemiliknya ya detik.com
  • Tempo.co, pemiliknya ya Majalah Tempo
  • Jonru.net, pemiliknya ya Jonru alias saya sendiri :-)
  • DapurBuku.com, pemiliknya adalah sebuah perusahaan penerbitan buku yang bernama Dapur Buku.
  • Dan seterusnya.

Domain Tingkat III

Domain tingkat III (seperti www) bisa juga disebut subdomain. Ini bisa kita ibaratkan seperti sebuah ruangan di sebuah rumah.
Misalnya:
  • dapurbuku.com adalah sebuah rumah.
  • Jika ada alamat website seperti “toko.dapurbuku.com”, maka “toko” di sini adalah sebuah subdomain. Dengan kata lain, “toko.dapurbuku.com” adalah sebuah KAMAR di sebuah rumah yang bernama DapurBuku.com.
NB:
Sebenarnya, www adalah subdomain standar bagi semua website, yang otomatis muncul tanpa diminta. Karena itu, alamat www.detik.com dan detik.com itu pada intinya sama saja, kok.
Oleh karena itu pula, menulis alamat seperti (misalnya) www.jonriyadi.blogspot.com adalah penulisan yang mubazir. Sebab unsur “jonriyadi” pada alamat ini sebenarnya sudah menggantikan unsur “www”. Jadi kalau ditulis keduanya, ya tak ada guna. Sebaiknya, tulis “jonriyadi.blogspot.com” saja, tanpa www. Itu sudah cukup.
Oke, kita lanjut:
Karena subdomain itu sama seperti kamar, maka pemiliknya adalah si pemilik rumah. Begitulah secara logika. Bisa paham, kan?
Untuk lebih jelasnya, berikut saya berikan contoh:
  1. Bila ada nama domain “order.detik.com”, maka pemiliknya adalah detik.com. Sedangkan “Order” adalah sebuah kamar di “detik.com”.
  2. Bila ada nama domain “sepatu.tokosuper.co.id”, maka pemiliknya adalah tokosuper.co.id. Sedangkan “sepatu” adalah sebuah kamar di “tokosepatu.co.id”.
  3. Bila ada nama domain “telkomsel.family.net”, maka DEMI TUHAN pemiliknya adalah family.net, BUKAN Telkomsel. Kenapa? Sebab unsur “telkomsel” di sini hanyalah subdomain dari “family.net”.
Nah, saya ingin memberikan penekanan dan penegasan pada contoh nomor 3 di atas. Sebab trik seperti inilah yang biasanya dipakai oleh para penipu. Itulah contoh alamat domain yang SERING MENJEBAK. Mentang-mentang di situ ada kata “Telkomsel”, maka banyak orang yang mengira bahwa itu milik Telkomsel beneran.
Padahal, kalau kita lihat secara seksama, nama “Telkomsel” tersebut hanya berstatus sebagai subdomain. Domain utamanya adalah family.net. Artinya, website ini milik family.net, BUKAN milik telkomsel.
Sekadar info:
Jika seseorang sudah memiliki nama domain (alias domain tingkat II seperti misalnya dapurbuku.com), maka SECARA TEKNIS dia bebas menambahkan subdomain sebanyak mungkin, sesuka dia. Dengan cara yang sangat mudah pula(*).
Jadi saya misalnya sudah memiliki nama domain penulislepas.com. Maka jika saya menambahkan subdomain “indosat” di depannya, sehingga menjadi “indosat.penulislepas.com”, maka SECARA TEKNIS itu sangat mudah dilakukan oleh saya sebagai pemilik domain penulislepas.com(*).
NB:
Dari penjelasan di atas, saya yakin Anda sekarang sudah bisa menganalisis alamat website penipuan berikut yang sudah dijelaskan di bagian awal tulisan ini, yakni:
http://telkomselpoin.net84.net/index.html
(Atau untuk tujuan belajar, kita ambil unsur intinya saja, yaitu telkomselpoin.net84.net (unsur-unsur lain seperti http:// dan index.html tidak relevan untuk dibahas di sini).
Berikut rinciannya:
- Domain tingkat I: net
- Domain tingkat II: net84
- Domain tingkat III alias subdomain: telkomselpoin
Jadi, PEMILIK ASLI website ini adalah net84.net(*). Adapun telkomselpoin hanyalah subdomain!
NB: Jika misalnya di depan “telkomselpoin” itu ada nama lain, misalnya “hadiah.telkomselpoin.net84.net”, maka unsur “hadiah” ini pun sama saja. Dia juga subdomain. Intinya kalau ada alamat web yang subdomainnya lebih dari satu, yang jadi pusat perhatian kita tetaplah Domain Tingkat II. Jangan terkecoh oleh nama-nama lain di luar Domain Tingkat II ini.
* * *
JADI KESIMPULANNYA:
Setiap kali Anda menerima SMS penipuan, dan di dalam SMS tersebut ada alamat website, dan Anda ragu apakah ini alamat web asli milik si perusahaan atau bukan, maka yang harus Anda lihat adalah DOMAIN TINGKAT II-nya. Apapun yang tertulis pada domain tingkat II, maka itulah si pemilik asli dari domain tersebut.
Jangan mudah terkecoh oleh nama indosat, telkomsel, dan sebagainya yang ternyata hanya berada di posisi subdomain.
NB Lagi:
Itulah sebabnya kenapa di atas saya sebutkan bahwa pembahasan di tulisan ini bukan mengenai penipuan toko online dari Batam dan sebagainya. Sebab banyak di antara mereka yang pakai nama domain sendiri, dan nama-nama mereka bukan mengatasnamakan perusahaan besar. Jadi kiat di atas tidak berlaku untuk mereka.
Demikian, semoga bermanfaat.