Air dari bendung ini disalurkan melalui jaringan irigasi Sidareja-Cihaur. Terdiri atas saluran utama, primair, sekunder dan tersier.Bangunan beton yang begitu megah, memang menjadi kebanggaan bagi warga sekitar. Bendung Manganti adalah satu-satunya maha karya bangsa yang dapat dilihat secara nyata oleh penduduk setempat. Perlu waktu puluhan tahun untuk menjelmakan bendungan yang begitu kokoh. Bendung Manganti merupakan bangunan bendung gerak yang dilengkapi dengan pintu angkat kerangka baja dengan sistem pengangkatan menggunakan mesin. Dibangun sejak tahun 1972 dan diresmikan pada tahun 1990. Irigasi tersebut dinikmati oleh puluhan ribu petani yang tersebar di 27 desa di Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Patimuan, Wanareja, Gandrungmangu, Bantarsari dan Kawunganten. Para petani di kawasan ini merupakan penyumbang terbesar stok pangan nasional di Jateng Selatan.
Bahkan Bendung Manganti tak hanya dikenal sebagai sentral irigasi, tetapi juga dikenal sebagai objek wisata. Selain bangunannya yang indah, wisatawan juga akan dimanjakan oleh gemuruhnya suara air saat bendungan dibuka.Yang menarik dari Bendung Manganti yakni menikmati pemandangan bangunan air dengan duduk-duduk di bangku taman yang tersedia atau menggelar tikar diatas rumput dibawah deretan pohon. Sementara di bawah tampak sejumlah pemancing yang tengah memancing diatas batu-batu pemecah limpasan air bendungan.
Tidak heran, jika masyarakat sekitar bangunan air itu; terutama kalangan muda-mudi banyak menghabiskan waktu akhir pekan disini. Apalagi saat liburan tiba, sudah dapat dipastikan bahwa Bendung Manganti akan dipadati oleh para wisatawan lokal yang sengaja ingin menkmati panorama yang langka itu. Para pedagang pun berjejer disekitar bendungan tersebut, sehingga membuat suasana kian menyenangkan bagi para wisatawan.