JFA Layangkan Keberatan Usai Bertamu ke Korut

Foto: Di lapangan pun, Jepang menerima perlakuan tidak menyenangkan dari Korea Utara/ ReutersTOKYO – JFA (PSSI-nya Jepang) melayangkan surat keberatan atas tim nasionalnya kepada Federasi Sepakbola Korea Utara, semalam. Langkah ini diambil, setelah timbul sejumlah isu yang terdapat saat Jepang bertandang ke Pyongyang, 15 November silam.

Surat yang berisikan lima halaman tersebut, tertumpah keluhan atas beberapa hal yang menyangkut ketidaknyamanan pihak Jepang, mulai dari fans dan media Jepang, sampai keluhan dari tim nasional mereka sendiri.

Jepang menyesalkan pihak Korea Utara yang tidak memudahkan tim Blue Samurai saat memasuki Korea Utara. Tim asuhan Alberto Zaccheroni tersebut sampai harus menunggu sampai empat jam, sebelum diizinkan petugas perbatasan untuk masuk ke wilayah Korea Utara.

Selain itu, penjaga perbatasan hanya memperbolehkan 150 suporter Jepang untuk mendatangi Korea Utara. Tak hanya itu, suporter negeri Matahari terbit itu pun dilarang membawa bendera Jepang. Terakhir, kuota awak media yang boleh meliput di Pyongyang, hanya 30 orang saja.

Atas ketidaknyamanan ini, JFA tak hanya mengirimi Federasi Korea Utara saja, tapi salinannya juga dikirimkan ke AFC dan FIFA, sebagai pemegang kewenangan tertinggi sepakbola Asia (AFC) dan dunia (FIFA). Soal tanggapan, sampai pagi ini belum ada respon dari pihak Korea Utara.

Ketika ditanya soal, apakah layangan surat ini berupa protes, salah satu pejabat JFA hanya memberikan jawaban normative. Tidak tahu sebabnya, mungkin juga sedikit ‘ngeri’ terhadap negara pemilik nuklir di semenanjung Korea itu. Karena bagaimana pun juga, olahraga manapun tak bisa dipisahkan dari politik.

“Ya, ini bukanlah suatu protes tertulis. Kami hanya meminta federasi mereka untuk melakukan sedikit perbaikan dan melanjutkan kerja sama dengan kami di masa mendatang,” ungkap humas JFA, Kazu Nishizawa dengan diplomatis.