Soal Rasisme, Blatter Coba Klarifikasi Komentarnya

Sepp Blatter, Presiden FIFA yang terpojokkan karena komentarnya (foto:Getty Images)ZURICH - Presiden FIFA, Sepp Blatter berada di bawah tekanan terkait komentarnya memandang remeh kasus rasisme dalam sepakbola. Dia pun mencoba mengklarifikasi komentarnya tersebut.

Dalam akun Twitternya, Blatter memberikan komentarnya yang mengatakan bahwa kasus rasisme bisa diselesaikan dengan hanya berjabat tangan. Dia pun mencoba memberikan penjelasan bahwa semua itu telah terjadi kesalahpahaman.

Menurut orang nomor satu di dunia sepakbola tersebut, pertanyaan apa yang dia jawab terhadap pertanyaan wartawan tentang rasisme di lapangan, dia menjawab bahwa kasus rasisme tersebut bisa saja datang di saat suasana pertandingan dalam keadaan tensi yang panas. 

“Adanya rasisme adalah sesuatu hal yang wajar dalam permainan apalagi dengan tensi yang tinggi. Pada akhir permainan, kami berjabat tangan dan ini bisa terjadi,” ucapnya.

Beberapa pemain sepakbola dunia secara serentak menegaskan untuk mengecam pernyataan Blatter tersebut. Bahkan kasus rasisme dianggap remeh olehnya dan sesuatu kejadian yang wajar di dalam pertandingan dengan tensi yang sedang memanas.

Namun, Blatter mencoba sesegera untuk mengklarifikasi pernyataannya itu. “Saya ingin membuat semuanya jelas, bahwa saya berkomitmen memerangi rasisme dan segala jenis diskriminasi dalam sepakbola dan dalam masyarakat. Secara pribadi saya bahkan memimpin pertempuran melawan rasisme di sepakbola dengan selalu berucap 'Katakan tidak untuk rasisme',” sambungnya.

“Komentar saya telah disalahpahami. Apa yang saya ingin ungkapkan adalah bahwa sebagai pemain sepakbola, selama pertandingan, Anda memiliki 'pertempuran' dengan lawan Anda, dan kadang-kadang hal-hal yang dilakukan bisa saja salah. Tapi, biasanya, pada akhir pertandingan, Anda meminta maaf kepada lawan jika Anda memiliki konfrontasi selama pertandingan, Anda berjabat tangan, dan ketika permainan berakhir, ya sudah berakhir,” ujar Blatter mencoba meluruskan.