SBY Selalu Terpikat dengan PKB

DENPASAR- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku selalu terpikat dengan hajatan Pesta Kesenian Bali (PKB), sehingga setiap kali acara tersebut digelar, dia tergerak untuk selalu menghadirinya.

Saat memberikan sambutan pada PKB ke-33, Presiden SBY, berulangkali memuji hajatan seni budaya paling akbar yang digelar di Pulau Dewata. "Setiap kali PKB, setiap kali pula saya tergerak untuk hadir untuk menikmati apresisi seni yang ditunggu-tunggu ini," kata SBY di Taman Budaya Ardha Candra, Denpasar, Jumat malam (10/06/2011).

Menurutnya, PKB yang digelar selama sebulan ini telah menjadi mozaik budaya, kaya warna dengan berbagai kegiatan mulai pemeran, sarasehan hingga pageleran seni budaya.

PKB menjadi ajang penyajian puncak kreativitas seni dan budaya sekaligus sebagai apresiasi terhadap budaya Bali, yang ditunggu-tunggu oleh para wisatawan baik dalam maupun manca negara.

"Jika kita sebut Bali yang terbayang adalah pagelaran seni bermutu tinggi, keindahan alam, tangan-tangan terampil seniman," katanya dalam acara yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II seperti.

Pujian terhadap kekayaan seni budaya dan keindahan Pulau Bali, tidak henti-hentinya diucapkan Presiden SBY yang terlihat mengenakan pakaian adat Bali itu. "Saya tidak terhitung berkunjung ke Pulau Dewata, siapapun yang pernah menginjakkan kaki di tanah budaya ini, akan terus berkeinginan untuk datang kembali ke bali," ucapnya disambut applaus ribuan tamu undangan.

PKB yang mulai digelar tahun 1978 atas gagasan IB Mantra, kata SBY, ternyata telah mampu merawat budaya Bali, yang sangat mengagumkan. Sehingga ajang budaya ini bisa menjadi menjadi jembatan budaya lokal dan nasional, juga media interaktif bagi seniman dengan masyarakat luas.

Karena itu, Presiden SBY juga menilai tema yang diangkat PKB yakni "Desa Kala Patra" yang artinya adaptasi diri dalam multikulturalisme, dinilai tepat dan relevan.

"Kita hidup berdampingan saling isi, saling adaptasi, antara masyarakat global multikultural, keserasian itu dapat menghindarkan kita dari benturan perdadaban," tandasnya. Melalui keserasian harmonisasi bangsa, bisa menghindari benturan peradaban barat timur atau selatan dan utara.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Agama Suryadarma Ali dan Sekjed Uinted Nation World Tourism Organization (UNWTO) Taleb Rifai.

Usai memberi sambutan, pembukaan ditandai dengan penancapan Kayonan oleh SBY pada Padma Asta Dala di Panggung Arda Candra. Selanjutnya, SBY dan undangan menyaksikan sendratari berjudul Bhisma Dewa Bharata yang merupakan garapan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
(ugo)Sent from Indosat BlackBerry powered by