Pemain Persibo (oranye) saat di ISL.(foto:dok SINDO)BOJONEGORO - Proses seleksi klub yang berlaga di liga profesional musim depan masih belum final. Masih ada dua klub yang tersisih setelah verifikasi faktual terkait infrastruktur klub yang rencananya bakal dilakukan AFC.
Melihat kondisi infrastruktur klub-klub di Jawa Timur, paling mengkhawatirkan adalah Stadion Letjen H Soedirman milik Persibo Bojonegoro dan sarang Persela Lamongan, Stadion Surajaya. Dari sisi fasilitas, dua stadion itu lebih minimalis dibanding stadion lain.
Walau mempunyai stadion yang tak layak disebut mewah, kedua pemilik stadion masih cukup percaya diri. Baik Persibo maupun Persela mengklaim masih banyak klub lolos verifikasi kompetisi level satu yang mempunyai insfrastruktur di bawah kualitas Letjen H Soedirman dan Surajaya.
"Saat kita promosi ke ISL (Indonesia Super League), PSSI sudah melakukan verifikasi dan kita dinilai layak secara infrastruktur. Jadi semestinya di verifikasi nanti tak ada masalah karena kita sudah memenuhi persyaratan sesuai standar," tukas Ketua Umum Persibo Taufik Risnendar.
Tahun lalu Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan perombakan besar-besaran terhadap stadion berkapasitas 15.000 penonton itu. Selain menambah lampu, sejumlah fasilitas lain juga telah dilengkapi walau masih standar, di antaranya ruang wasit, ruang media, serta ribun VVIP.
Taufik menjadikan laga ISL dan LPI sebagai acuan kelayakan stadion. Semasa mengikuti ISL dan kemudian berbelok ke LPI, tidak ada masalah dengan penggunaan stadion. "Jadi saya pikir sampai sekarang masih layak. Kami yakin tak ada masalah dengan verifikasi," tutur Taufik.
Demikian pula Persela Lamongan. Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir menganggap stadion miliknya jauh lebih layak dibandingkan sejumlah klub yang baru lolos ke kompetisi level satu. "Banyak kok yang lebih jelek. Stadion kami relatif sudah lengkap fasilitasnya," ucap Yuhronur Efendi, Ketua Harian Persela Lamongan.
Jika masih ada masalah soal kenyamanan, kata Yuhronur itu karena ukuran stadion yang kecil dibanding stadion milik klub besar lainnya. Dengan kuota 15 ribu penonton, Stadion Surajaya memang cukup sempit terutama di tribun VIP dan VVIP. Ruang media pun terkesan dipaksakan karena memang keterbatasan tempat.
Ukuran yang minimalis, menurut Ketua Pengcab PSSI Lamongan itu, bukan alasan untuk tak memenuhi syarat verifikasi. Yang terpenting, katanya, "Fasilitas untuk operasional stadion Surajaya sudah memadai. Kami juga sudah punya lapangan sendiri untuk latihan tim Persela walau masih terlihat seperti lapangan desa."
Selain Persela dan Persibo, klub di Jawa Timur lainnya relatif aman dalam verifikasi infrastruktur. Klub seperti Arema FC, Persema Malang, Persik Kediri, Deltras Sidoarjo, hingga Persebaya Surabaya, memiliki stadion dengan kuota sekaligus fasilitas lebih komplit.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/fit)