Menentukan tanggal hijriyah, kadang selalu menjadi perdebatan di kalangan golongan islam, terutama saat menentukan tanggal 1 Ramadan dan 1 Syawal. Meski Departemen Agama RI telah resmi menyiarkan melalui media untuk menentukan awal puasa dan hari lebaran, namun tak mudah utuk mengubah keyakinan seseorang untuk serta merta mengikuti fatwa Menteri Agama tersebut.
Penulis akan mencoba mengemukakan cara menghitung dalam penentuan tanggal pada kalender
Hijriyah. Penggunaan istilah dalam penulisan berikut, hendaknya tidak menjadi perdebatan, karena memang istilah-istilah yang digunakan sangat beragam.
Jejem Tahun :
Kita semua tahu, bahwa diatas tahun itu ada windu. Satu windu itu identik dengan 8 tahun. Ke delapan tahun tersebut, memiliki identitas angka yang kita sebut Jejem tahun. Adapun nama-nama tahun dalam 1 windu tersebut adalah : Alif, He, Jim, Za, Dal, Be, Wawu, dan Jim Akhir.
Jejem Bulan
Tidak hanya hitungan tahun yang memiliki identitas angka, namun bulan-bulan dalam tahun juga memiliki identitas angka, yang kemudian kita sebut sebagai Jejem Bulan.
Balungan Tahun
Selain Jejem, tahun juga memiliki identitas angka yang lain, yang kita namakan Balungan tahun.
Balungan Bulan
Bulan juga memiliki angka balungan.
Berikut deret angka Balungan Bulan dan Jejem Bulan
Berikut adalah deret angka untuk Balungan Tahun dan Jejem Tahun
Hari dan Pasaran
Ke 7 hari dalam seminggu, juga memiliki identitas angka. Selain itu, hari juga memiliki Pasaran yang juga memiliki deret angka. Karena jumlah hari ada 7, sedangkan jumlah pasaran ada 5, maka hari ke 1 dan pasaran ke 1, akan berotasi selama 35 hari. Artinya, Hari Jumat Kliwon, akan bertemu lagi dengan Jumat Kliwon berikutnya, setelah menempuh 35 hari. Rotasi ini banyak orang menyebutnya dengan istilah satu pasaran.
Cara tersebut memudahkan orang saat menentukan peringatan 40 hari, 100 hari bahkan 1000 hari untuk keluarga yang meninggal. Jika meninggal pada jumat kliwon, maka 40 harinya adalah 5 hari stelah jumat kliwon bulan depan. Peringatan 100 harinya, berarti 5 hari sebelum jumat kliwon pada 3 bulan brikutnya.
Deret angka Hari dan Pasaran seperti dibawah ini :
CARA MENGHITUNG TANGGAL BULAN
Dari keempat jenis identitas angka itu, kita dapat menentukan tanggal dalam kalender Hijriyah. Berikut cara menghitungnya.
Jejem Tahun Dan Jejem Bulan, akan kita guanakan untuk menentukan hari. Misalkan, kita akan menentukan tanggal 1 Muharam di tahun Alif, berarti cara menghitungnya adalah sebagai berikut :
Jejem tahun Alif adalah 7
Jejem Bulan Untuk Muharam adalah 1
Maka,7+1= 8.
Menentukan harinya, kita hitung mulai hari rabu. Artinya, 8 hari setelah hari rabu adalah hari Rabu.
Kesimpulan : tanggal 1 Muharam di tahun Alif adalah hari Rabu.
Namun kita tahu, di bulan Muharam pasti kita akan menemukan 4 atau 5 kali hari Rabu. Nah, untuk menunjuk dengan pasti Rabu yang mana yang disinyalir sebagai tanggal satu, maka kita akan menghitung pasaran harinya.
Menentukan Pasaran
Dalam menhitung pasaran, kita akan melakukan penjumlahan Balungan Tahun dan Balungan Bulan.
Balungan Tahun Alif adalah 5
Balungan Bulan Muharam adalah 5
5+5=10
Penghitungan di mulai dari Kliwon. Sehingga 10 hari dari Kliwon adalah Wage.
Dari dasar penghitungan tersebut, kita mengenal ada kata ABOGE. Yang artinya, tanggal tahun ( 1 Muharam di tahun Alif ) jatuh pada hari Rabu Wage. Aboge = Alif Rebo Wage.
Untuk mengetahua sekarang ada di tahun apa ( Alif, Be atau yang lainnya ), Silahkan lihat di kalender masing-masing. Karena nama tahun itu hanya merupakan rotasi sewindu, maka tidak dapat dilakukan penghitungan.
Sebagai acuan, Ramadan tahun 2011 adalah jatuh di tahun Be.
Sebagai catatan tambahan, bahwa perhitungan berdasarkan ABOGE tersebut di atas, sudah sering kali meleset dari kenyataan. Hal ini disebabkan karena usia perhitungan itu konon hanya berlaku selama 120 tahun. Setelah 120 tahun, perhitungan itu akan meleset 1 hari. Atas dasar itulah banyak orang yang sudah tidak berpegangan kepada ABOGE lagi, namun menggunakan landasan ASAPON. Arti ASAPON adalah, bahwa tanggal tahun ( 1 Muharam di tahun Alif ) jatuh pada hari Selasa Pon.Hari selasa Pon adalah mundur satu hari sebelum Rabu wage.