MALANG - Pelatih Arema FC Dejan Antonic kembali dalam tekanan besar pekan ini. Setelah kalah 2-1 saat menghadapi Persebaya Surabaya, Minggu (4/3), Arema harus langsung menghadapi Ayeyawady United di pentas AFC Cup.
Pada laga yang dihelat di Stadion Gajayana, Rabu (7/3) sore, Arema FC nyaris tak mempunyai bekal memadai. Terutama faktor mental yang memburuk setelah enam pertandingan tanpa kemenangan secara beruntun. Belum lagi faktor kelelahan pemain.
Sejak dilatih Dejan, tim berjuluk Singo Edan belum pernah dihampiri kemenangan. Jelas itu tugas yang sangat berat bagi mentan pelatih Kitchee FC (Hongkong) itu, karena laga menghadapi Ayeyawady United jelas berbeda dengan atmosfir kompetisi reguler.
Sialnya, pelatih asal Serbia itu juga tidak mendapatkan informasi berarti terkait kekuatan lawan. Dejan mengakui pertandingan di AFC Cup jauh lebih sulit, apalagi timnya sedang berjuang untuk kembali ke trek yang benat setelah compang-camping dihantam sengketa.
“Saya tak tahu pasti bagaimana kekuatan Ayeyawady. Tapi saya harus mengakui ini pertandingan yang berat dan kami harus memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Saya berupaya menurunkan formasi terbaik yang saya miliki,” ungkap Dejan.
Arema masih belum utuh karena pemain seperti Jaya Teguh Angga, Putra Habibie dan Eka Hera masih cedera. Dengan masih terbatasnya pemain, maka formasi seperti saat menghadapi Persebaya Surabaya kemungkinan bakal dipertahankan.
Komposisi itu tak begitu kokoh karena ada sejumlah posisi yang dipaksakan. Di posisi center back misalnya, Hermawan dipaksakan ke tengah padahal posisi aslinya full back kiri. Duet Hermawan dan Irfan Raditya belum begitu kokoh karena pengalaman yang minim.
Untunglah bek Gunawan Dwi Cahyo bisa dimainkan sehingga menambah soliditas pertahanan. “Saya berharap pemain lebih bersemangat karena level pertandingan lebih tinggi. Sampai sekarang saya percaya tim bisa meraih kemenangan,” yakin Dejan.
Dejan bakal berupaya ofensif dengan pola 4-4-2, bertumpu pada dua pemain asing di tengah, yakni Marko Krasic dan Roman Chmelo. Marko sedikit bertahan, sedangkan Chmelo lebih konsentrasi ke penyerangan.
Sementara, dari kubu Ayeyawady United, di laga nanti tak bisa memainkan sejumlah pemain karena masih terlibat di timnas dalam Sultan Hassanal Bolkiah Trophy. Walau begitu Pelatih Ayeyawady Josef Herel optimistis bisa mendapatkan hasil positif di Malang.
“Ini pertandingan yang berbeda dibanding liga Myanmar. Kami belum begitu bagus di liga, tapi berharap ada hasil bagus di AFC Cup. Saya sudah mempelajari kekuatan Arema dan mereka tim bagus walau masih berupaya menemukan permainan terbaik,” cetus Josef.
Ayeyawady United telah memainkan enam laga di liga Myanmar dengan hasil dua kali menang, dua kali seri dan dua kali kalah. Runner up liga Myanmar musim lalu ini juga terlihat masih bermasalah dengan ketajaman jika melihat hasil di liga domestik.
Menghadapi Arema FC yang diprediksi bakal berupaya mengambil kendali permainan, Josef enggan memainkan sepakbola negatif. Ia ingin timnya menciptakan peluang sebanyak mungkin agar minimal bisa mencetak gol di Stadion Gajayana.
“Kami sudah bersiap menghadapi tekanan karena saya mendapat informasi supporter di sini bagus. Itu tantangan tersendiri buat pemain dan saya berharap mereka tetap bisa konsentrasi,” tukas Josef. Sama dengan tuan rumah, Ayeyawady biasanya juga memakai formasi standar 4-4-2.
Deniss Romanovs (gk), Legimin Raharjo, Gunawan Dwi Cahyo, Irfan Raditya, Hermawan (belakang). Putut Waringin jati, Roman Chmelo, Marko Krasic, A Amiruddin (tengah), Purwanto, Amadeus Suropati (depan).
(Kukuh Setiawan (Koran Sindo)/Koran SI/fit)