Solusi Cerdas Mengatasi Hutang dan Kredit

Berbagai kebutuhan tentunya seringkali membuat Anda terdesak karena keterbatasan penghasilan. Meskipun Anda sudah memiliki kredit atau pinjaman, tidak menutup kemungkinan Anda akan mengambil kredit lainnya untuk menutupi semua kebutuhan. Hal ini menurut penulis tidak ada salahnya, tetapi Anda perlu melakukan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

1. Pahami keuangan Anda
Kredit yang tengah Anda jalani tentunya sudah mengurangi pendapatan bulanan Anda. Jika Anda akan mengambil kredit lagi, tentunya hal ini akan membuat pendapatan semakin berkurang. Hal ini akan menjadi pengecualian jika Anda siap dan rela berkorban tenaga lebih banyak lagi untuk mencari pendapatan sampingan.

a. Total pendapatan bulanan
Sebelum mengambil kredit baru, sebaiknya Anda sudah melakukan kegiatan lain yang menghasilkan uang tambahan. Lakukan selama beberapa bulan dahulu sehingga bisa terdata besarnya pendapatan tambahan yang rutin diterima. Catat semuanya dalam catatan kecil lalu kurangi dengan biaya operasional, seperti transportasi dan pajak sehingga diperoleh penghasilan bersih.
Jumlahkan pendapatan tambahan Anda dengan penghasilan utama untuk mempertimbangkan jumlah kredit sekaligus angsuran yang harus dibayarkan. Jika Anda memang sanggup membayar angsuran kredit baru, kenapa tidak?

b. Merubah Pengeluaran
Anda harus melakukan pendataan terhadap pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap yang rutin dilakukan setiap bulan. Pengeluaran tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tetap dan harus Anda lakukan setiap bulannya, sedangkan pengeluaran tidak tetap merupakan pengeluaran yang jumlahnya berubah-ubah, tetapi rutin dilakukan. Susun dan data berbagai pengeluaran tersebut secara rapi dan teliti, mulai dari berjumlah besar, hingga kecil. Dari data ini, Anda dapat melihat pengeluaran-pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan. Jika Anda menghabiskan penghasilan sebesar 30% untuk membayar utang maka sebaiknya Anda segera melakukan pengurangan atau penekanan kebutuhan. Untuk mempermudah, beberapa contoh pengeluaran tetap dan tidak tetap dapat Anda lihat pada Daftar 1 dan 2.

Daftar 1. Beberapa Contoh Pengeluaran Tetap Bulanan

Angsuran rumah :
Angsuran mobil :
Asuransi kesehatan :
Asuransi kendaraan :
Tunjangan anak (susu, makanan bayi, dll):
Langganan parkir :
Iuran dan arisan RT :
Iuran listrik :
Iuran telepon :
Klub kebugaran :
Biaya pulsa HP :
Pengasuh bayi/ pembantu :
Transoprtasi (angkutan umum) :

TOTAL PENGELUARAN TETAP BULANAN Rp

Daftar 2. Beberapa Contoh Pengeluaran Tidak Tetap
Sembako (beras, sabun, sampo, pasta gigi) :
Makan di restoran :
Membeli sarapan :
Membeli makan siang :
Membeli makan malam :
Kopi, camilan :
Bensin :
Pakaian, sepatu, dan aksesoris :
Entertainment (nonton film, karaoke, clubbing) :

Keperluan rumah tangga
(seprai, handuk, peralatan dapur, dan lain-lain):
Konsultasi dokter :
Makanan binatang piaraan :
Perawatan kecantikan (salon, manicure, refleksi):
TOTAL PENGELUARAN TIDAK TETAP BULANAN :

Untuk mencegah lupa atau ada yang terlewatkan, ada baiknya Anda membawa catatan kecil. Dari catatan ini Anda akan mendapatkan pola pengeluaran yang dilakukan. Anda bisa saja menghabiskan uang banyak untuk hal-hal yang tidak perlu, misalnya membeli baju, minum kopi, makanan ringan, dan tagihan telepon.

c. Ketahuilah jumlah akhir uang Anda
Setelah semua pengeluaran diketahui, kurangkanlah dengan pendapatan Anda agar selisihnya dapat diketahui. Dari Daftar 1 dan Daftar 2, Anda dapat mengetahui kondisi keuangan yang sedang terjadi. Jika penghasilan Anda masih ada sisa setelah digunakan untuk seluruh pengeluaran (tetap dan tidak tetap) maka keuangan Anda untung. Sisa penghasilan ini sebaiknya Anda tabung. Hal ini penting dilakukan agar Anda memiliki dana cadangan untuk kebutuhan yang sifatnya mendadak atau untuk memenuhi impian Anda.
Sebaliknya, jika total seluruh pengeluaran lebih besar dari penghasilan Anda, berarti keuangan Anda sedang rugi alias tekor. Dalam kondisi ini, Anda harus menekan pengeluaran yang tidak diperlukan, misalnya klub kebugaran dan biaya pulsa yang jumlahnya tetap. Anda tidak perlu mengikuti klub kebugaran selama tubuh Anda sehat dan keuangan Anda sedang sekarat. Anda juga dapat merubah agenda konsultasi dokter ke bulan berikutnya atau menunggu keuangan Anda normal kembali. Selain itu, dalam kondisi keuangan yang tekor sebaiknya Anda jangan nekat mengambil kredit baru. Lebih baik selesaikan kredit dan hutang yang tengah berjalan.

2. Periksa nilai manfaat (utility) kredit baru
Apabila akan mengambil kredit baru, sebaiknya Anda periksa dahulu manfaatnya. Jika kredit baru yang akan diambil membawa manfaat yang besar maka tidak ada salahnya Anda mengambilnya. Misalnya, Anda sedang menjalani kredit mobil, tetapi berniat untuk mengambil kredit mobil baru. Jika mobil baru yang akan Anda ambil nantinya untuk disewakan maka tidak ada salahnya Anda mengajukan aplikasi kredit baru. Hal ini disebabkan mobil baru tersebut nantinya akan mendatangkan uang tambahan bagi Anda. Namun, jika mobil yang akan dikredit hanya untuk memenuhi keinginan mengoleksi mobil model terbaru maka sebaiknya Anda urungkan niat Anda. Hal ini nantinya malah akan menambah masalah bagi Anda.
Jika Anda memiliki kartu kredit dan berniat menambah kartu kredit baru maka pahami manfaatnya. Jangan sampai kartu kredit baru Anda tidak digunakan. Hal ini berarti kartu kredit Anda tidak efisien dan akan berdampak pada penambahan biaya. Penambahan biaya ini akan sia-sia karena Anda harus mengeluarkan iuran rutin kartu kredit yang tidak Anda gunakan. Untuk menghitung nilai manfaat kartu kredit dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

Kredit yang Anda gunakan
--------------------------------- ---------------- x 100%
Limit kredit yang tersedia bagi Anda

Misalnya, Anto memiliki kartu kredit dengan batas plafon penggunaan, Rp 1.000.000,00/bulan. Oleh karena konsumtif, Anto membuat 10 kartu kredit dengan harapan dapat membelanjakan uang sebanyak Rp 10.000.000,00/bulan. Setelah digunakan, ternyata Anto hanya menghabiskan Rp 5.000.000,00/bulan. Hal ini berarti, Anto sebenarnya cukup menggunakan 5 kartu kredit, sedangkan 5 kartu kredit lainnya tidak terpakai. Dalam kondisi ini, nilai manfaat (utility) kartu kredit Anto sebagai berikut.

Rp 5.000.000,00
-------------------------- x 100% = 50%
Rp 10.000.000,00

Dengan demikian, Anto tidak memaksimalkan semua kartu kredit yang dimilikinya. Melihat kondisi ini, Anto sebaiknya menutup 5 kartu kredit yang tidak terpakai sehingga ia tidak harus membayar iuran rutinnya.