MAKASSAR - Investigasi atas pengaduan PSM Makassar soal buruknya kinerja wasit Faulur Rosi dan asisten wasit Wilhelmus tatkala memimpin laga antara Persibo Bojonegoro versus PSM, Minggu 19 Februari lalu di Stadion Letjen Soedirman, Bojonegoro mulai diadakan oleh PSSI.
Kepada wartawan, pelatih Pasukan Ramang membenarkan dirinya sudah menerima panggilan dari PSSI untuk menjelaskan duduk perkara kejadian tersebut.
"PSSI memanggil saya datang hari ini (ke Jakarta) untuk menjelaskan insiden di Bojonegoro lalu. Mereka ingin tahu mengapa pemain keluar dari lapangan saat pertandingan sedang berlangsung dan akan saya jelaskan semuanya," kata mantan pelatih Bali Devata FC kepada wartawan, Rabu (8/3/2012).
Petar mengaku sudah menyiapkan jawaban kalau benar PSSI mempertanyakan perihal insiden di Bojonegoro itu. Menurut dia, para pemain PSM mogok bertanding dan memilih keluar dari lapangan karena ulah oknum penonton yang melemparkan botol minuman air mineral ke arah pemain PSM Makassar. Kiper Juku Eja, Denny Marcel, bahkan jadi salah satu korban yang kena lemparan.
"Kondisi saat itu tidak aman lagi bagi pemain, maka mereka memilih mengamankan diri. Tapi akhirnya kami masuk kembali ke lapangan dan melanjutkan pertandingan," ungkap peracik taktik asal Kroasia.
Manajemen PSM Makassar diketahui sudah melaporkan wasit Faulur Rosi dan asistennya, Wilhelmus, yang dinilai buruk dalam memimpin.
"Kami melaporkan banyak keputusan wasit yang merugikan PSM. Sangat susah bermain maksimal bila dipimpin wasit seperti itu," kata Ishlah Idrus, Manager Keuangan PSM.
Islah menyebutkan, memo laporan tersebut memperincikan setidaknya tiga kali Persibo dihadiahi tendangan bebas dari pelanggaran yang tidak pantas.
Selain itu, gol Persibo di menit ke-60 berbau kontroversial sebab lebih dulu pencetak golnya sudah berada dalam posisi off-side. Satu lagi diktum laporan PSM ialah hands-ball Gustavo Ortiz di menit ke-58 yang mestinya diganjar penalti untuk PSM Makassar.