Perlu diingat, Penggantian timing secara berkala sesuai dengan prosedur akan lebih aman dan tidak resiko dijalan apalagi bagi yang membutuhkan mobilisasi tinggi. Setiap mesin mobil berbeda-beda sistem yang dipergunakan, untuk yang masih OHC biasanya lebih mudah dan praktis, kalau untuk DOHC umumnya kita butuh lebih teliti dan berhati-hati agar tidak salah timing. Timing yang kurang tepat berakibat tarikan/akselerasi mesin kurang optimal.
Berikut cara mengganti timing belt secara umum :
- Posisikan mesin pada top 1.
- Buka dek penutup timing.
- Lepas pulley crank chaft / kruk as.
- Kendorkan baut tensioner.
- Lepas timing belt dan ganti yang baru.
- Stel kekencangan timing belt dan kencangkan baut tensioner.
- Pastikan tanda-tanda sesuai dan tidak bergeser.
- Lengkapi dek penutup timing.
- pasang pulley dan kencangkan baut sesuai torsi pada manual book.
- Finish dan starter mesin.
- Set ulang sudut pengapian /saat pengapian mesin.
- Performa mesin harus sama dengan sebelum ganti timing belt.