TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

 
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang melimpah, sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran agama. Dalam makalah ini kami mengangkat judul ‘toleransi dalam umat beragama. kami berharap dengan adanya makalah ini akan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

 




BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Para pendiri Negara Indonesia sejak awal sudah menyadari bahwa kenyataan pluralisme bangsa di Indonesia dari segi suku bangsa, budaya, daerah, dan terutama adalah agama dapat melahirkan konflik  dan perpecahan yang mengancam keutuhan bangsa. Sejak awal mereka mencari jalan keluar agar dapat menyatukan berbagai perbedaan yang ada.  Paham Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan yang ditetapkan sebagai symbol pemersatu pluralitas bangsa.  Diharapkan symbol ini dapat dimengerti lebih dalam oleh tiap orang Indonesia dalam menbangun rasa saling menghormati satu dengan yang lain
Namun pada kenyataannya, kekhawatiran para pendiri bangsa ini terbukti di masa kini ketika konflik dan perpecahan bernuansa sara merebak dibeberapa tempat di Indonesia serta berpotensi mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Bangsa yang pluralis seperti Indonesia membutuhkan yang namanya toleransi yang tinggi

1.2       Rumusan Masalah
1.2.1    apakah pengertian toleransi
1.2.2    Apa Tindakan yang seharusnya dilakukan setiap agama agar dapat tercapainya suatu kerukunan 
1.2.3  Bagaimana kerukunan terhadap sesama umat beragama



BAB II
ISI
2.1     pengertian toleransi
.  Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilakumanusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas , misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain.
Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama, bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.

2.2       Tindakan yang seharusnya dilakukan setiap agama agar dapat tercapainya suatu kerukunan  :
·         Masing-masing pihak menyadari bahwa ajaran agama mereka tentang iman dan ketuhanan adalah sangat berbeda dan tidak mungkin dikompromikan.
·         Masing-masing pihak mengakui tentang hak dan kewajiban pihak pimpinan agama lain untuk mengajarkan agamanya bagi penganutnya sendiri walaupun agama itu mencela agama kita.
·         Masing-masing pihak mengakui bahwa pihak lain yang karena memang dituntut oleh agamanya untuk menyiarkan pada pihak lainnya.
·         Mengadakan perjumpaan di antara agama-agama, khususnya agama yang mengalami konflik,
·         Bersikap optimis walaupun berbagai hambatan menghadang jalan kita untuk menuju sikap terbuka, saling pengertian dan saling menghargai antaragama.
·         Selalu membatu sesama. Jangan melakukan diskriminasi terhadap suatu agama, terutama saat mereka memerlukan bantuan.
·         Selalu menjaga rasa hormat pada orang lain tanpa memandang agama apa yang mereka anut. Misalnya dengan selalu berbicara halus dan tidak sinis. Hal ini tentu akan mempererat kerukunan umat beragama.
2.3       Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia
Kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di Tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Kesadaran akan kerukunan hidup umat beragama yang harus bersifat Dinamis, Humanis dan Demokratis, agar dapat ditransformasikan kepada masyarakat dikalangan bawah sehingga, kerukunan tersebut tidak hanya dapat dirasakan/dinikmati oleh kalangan-kalangan atas/orang kaya saja.
Agama hanya salah satu faktor dari kehidupan manusia. Namun agama adalah faktor yang paling penting dan mendasar karena memberikan sebuah arti dan tujuan hidup. Tetapi sekarang kita mengetahui bahwa untuk mengerti lebih dalam tentang agama perlu segi-segi lainnya, termasuk ilmu pengetahuan dan juga filsafat. Yang paling mungkin adalah mendapatkan pengertian yang mendasar dari agama-agama. Jadi, keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting.
 


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Dari berbagai uraian di atas mengenai pandangan agama terhadap kemajemukan agama di Indonesia, kemudian bagaimana seharusnya umat beragama dapat bekerjasama. Dapat kita lihat betapa pentingnya rasa toleransi terhadap perbedaan yang ada. Karena dengan adanya  toleransi kita dapat saling menghormati  dan menghindari konflik yang terjadi karena masalah perbedaan agama. 
3.2       Saran 
            Menurut kelompok kami, kedepannya kita sebagai manusia beragama harus meningkatkan rasa saling menghargai dan menghormati sesama manusia walaupun berbeda keyakinan. Dan peran pemerintah juga sangat diperlukan untuk menanggulangi konflik yang kemungkinan bisa terjadi.