Thiago Motta (foto:Getty Images)PARIS – Thiago Motta merupakan salah satu pemain yang dipuja Interisti. Sebab dia merupakan salah satu pemain yang membawa Inter Milan meraih treble winner, di bawah kesuksesan Jose Mourinho pada 2009/2010.
Motta memilih pindah dari Giusepppe Meazza dan hijrah ke klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Dan, Motta pun memberikan alasannya seperti ini.
“Paris Sepertinya proyek yang sangat menarik. Tim ini perlahan-lahan naik dan berkuasa. Paris adalah kota yang layak untuk menjadi basis tim yang kuat. PSG akan dikenal tidak hanya di Paris, tidak hanya di Eropa, tetapi di seluruh dunia," ujar Motta, seperti dikutip Goal, Minggu (19/2/2012).
“Itu adalah keputusan profesional dan merupakan pilihan pribadi saya untuk datang ke sini. Tentu saja, Ronaldinho dan Rai merupakan para pemain yang bagus dan datang ke Paris dari Brasil. Tapi ini bukan motivasi utama saya untuk memakai baju PSG. Sudah waktunya untuk perubahan dan saya sangat beruntung, karena PSG menginginkan saya,” sambungnya dengan jelas.
Gelandang beradarah Brasil itu juga ditanyai tentang standarisasi sepakbola Perancis dan menyangkal, bahwa sepakbolanya memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan Spanyol dan Italia.
“Saya tidak akan katakan itu (La Liga dan Serie A lebih kuat). Secara fisik, para pemain di Ligue 1 lebih kuat daripada di Italia,”imbuhnya.
Pemian 29 tahun itu juga mengungkapkan harapannya. “Hal ini tidak dilarang untuk bermimpi. Tapi jika kami mulai berbicara seperti itu, itu tidak akan terjadi!. Pertama kami perlu untuk memenangkan gelar liga dan piala. Baru kemudian kami akan melihat tahun depan,” jelasnya.