Ketum PSSI: Tanggapan SBY, Bagus!

Djohar Arifin.(foto:Okezone)JAKARTA - Kekalahan telak Timnas Indonesia 0-10 dari Bahrain di kualifikasi Prapiala Dunia 2014 membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono prihatin. SBY bahkan menyalahkan kekisruhan di tubuh PSSI sebagai biang keladinya.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin sendiri sudah mendengar pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu dan dia menyambut baik imbauan Presiden agar semua elemen bersatu untuk kemajuan sepakbola Indonesia.

"Itu (tanggapan SBY) bagus karena bisa mempercepat proses bersatunya kita. Maka marilah kita bersatu, kembali ke rumah, dan sama-sama kita bangun rumah kita," imbau Djohar, sesaat setelah Konferensi Pers di Sekretariat PSSI, Jakarta, Senin (5/3/2012).

Mengenai tidak diberikannya jatah pemain ISL ke dalam tubuh Timnas saat itu, Djohar menegaskan bahwa itu merupakan kebijakan dari FIFA yang melarang menggunakan pemain ISL.

"Tadi kan dikatakan tidak ada diskriminasi, ini bukan PSSI yang melarang, tapi FIFA melalui suratnya yang melarang. Pemain ISL tertutup membela timnas," tegas Djohar.

Saat menghadapi Bahrain, Garuda tidak lagi diisi wajah-wajah langganan timnas seperti Bambang Pamungkas, Firman Utina, Ahmad Bustomi, serta Hamka Hamzah karena mereka bermain di kompetisi ISL yang tidak diakui PSSI.Uniknya pemain Malaysia Safee Sali, yang bermain di kompetisi ISL bersama Pelita Jaya, justru bisa memperkuat Malaysia di laga persahabatan melawan Filipina akhir Februari lalu. Mengenai hal ini Djohar sempat mengatakan ingin melayangkan protes kepada FIFA.

AFC sendiri melalui sekjennya Alex Soosay sebelumnya mengatakan Safee boleh memperkuat timnas Negeri Jiran itu paling tidak sampai 22 Maret 2012, tenggat yang diberikan FIFA kepada PSSI untuk menyelesaikan kemelut.