Satu-Satunya SMP di Perbatasan RI-Filipina Disegel

SANGIHE- Ironis, sebuah sekolah menengah pertama satu-satunya di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara atau berada di perbatasan RI-Filipina, terpaksa disegel warga.

Kenyataan ini bertolak belakang dengan alokasikan dana APBN sebesar 20 persen untuk pendidikan.

Johan Rumune, pemilik tanah, mengatakan penyegelan ini dilakukan karena sekolah tersebut berdiri tanpa izin pemilik tanah. Dia mengaku terpaksa menyegel bangunan SMP Negeri Kalama karena hingga saat ini janji dari kepala desa setempat untuk membayar ganti rugi tidak ditepati.

Akibat penyegelan ini, sedikitnya 30 siswa SMP Negeri Kalama terganggu proses belajar mengajar, apalagi gedung perpustakaan ikut disegel sang pemilik tanah.

Meski demikian, pemilik tanah tetap memperbolehkan para siswa dan guru melakukan aktivitas belajar mengajar. Pemilik tanah tetap mendesak kepala desa setempat Malanusa Tagulending untuk segera menyelesaikan pembayaran gantirugi tanah. Jika tidak Johan mengancam akan terus menyegel bangunan sekolah.

Sementara itu, Kepala Desa Pulau Kalama ketika dikonfirmasi justru menghindar dari wartawan. Sedangkan warga berharap, penyegelan sekolah ini segera berakhir, apalagi penyegelan ini telah mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa.

Sekolah Menengah Pertama Negeri Kalama ini termasuk salah satu potret sekolah yang berada di daerah pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina.
(Supardi Bado Raja/SUN TV/kem)Sent from Indosat BlackBerry powered by